OLEH:
ALI AKBAR HASIBUAN*
Pelbagai media, baik yang elektronik,cetak dan online
minggu-minggu ini menjadikan SBY sebagai aktor yang seksi untuk
diperbincangkan, berbagai pengamat dadakan yang hampir mirip dengan ‘pelacur’
intelektualpun didatangkan demi mematenkan kejadian ini. Bermacam pandanganpun
bermunculan ada yang pro ada juga yang kontra. Sebenarnya, kejadian seperti ini
merupakan hal yang biasa bagi dunia perpolitikan, bukan sebuah kejadian yang
luar biasa yang harus dikuliti, kejadian ini hanyalah sebatas pengambil-alihan
kebijakan partai oleh SBY selaku ketua majelis tinggi partai, yang selama ini
kebijakan partai dipegang oleh ketua umum beserta jajarannya. Tapi yang menjadi
point terpenting disini ialah mengenai psikologi sosial SBY dalam mengambil
tindakan tersebut, beberapa pengamat
mengatakan SBY sedang dilanda perasaan
‘Galau’. Penyakit hati yang biasanya dipopulerkan oleh kaum remaja.
Kebijakan pengambil-alihan ini dilakukan
karena merosotnya elektabiltas partai demokrat (partai pemenang pemilu 2009),
yang mencapai angka 8 persen yang sebelumnya diatas 20 persen, survei itu dilakukan
oleh Saiful Mujani Research and Consulting
(SMRC). Tapi entah mengapa polemik yang terjadi antara SBY, Anas dan
Demokrat menjadi sesuatu yang menarik untuk di ’gosip’ kan.
Beberapa
politisi demokrat yang disebut Anas sebagai politik para ‘Sengkuni’ nampaknya telah
berhasil meyakinkan SBY bahwa mengambil kebijakan itu, memang mutlak diperlukan
demi 2014, mereka menganggap bahwa kemerosotan elektabiltas partai demokrat,
salah satunya disebabkan oleh Anas Urbaningrum, yang diduga tersangkut kasus Hambalang.
Walaupun itu tidak terbukti. Yang terbukti hanyalah, Anas ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus gratifikasi (pemberian uang kepada pegawai diluar gaji),
itupun dikarenakan bocornya surat perintah penyidikan (Sprindik) Anas
Urbaningrum. Mereka para petinggi demokrat ini seolah kebakaran kumis dalam
menanggapi survei SMRC tersebut, mereka ‘berkoar-koar’ mendengungkan untuk
menurunkan Anas dari jabatannya sebagai ketua umum partai demokrat. Sebut saja
Ruhut Sitompul politisi yang paling vokal hendak menggulingkan Anas, seolah
politisi demokrat ini sedang memainkan political
chicken, ibarat ayam yang sedang berhadapan dengan musang, bukan semakin
diam dan tenang tapi berbuat sebaliknya, disinilah para lawan politik bisa
melihat daya tahan dari pada kader demoktar itu sendiri.
Seharusnya
mereka mencari siapa dalang dibalik survei ini, karena kemungkinan besar survei
ini merupakan pesanan politik orang yang hendak bermain di 2014, karena survei
ini dilakukan sesaat setelah terjadinya kasus besar yang menimpa dua partai
raksasa yaitu Demokrat dan PKS, demokrat dengan Andi Malaranggengnya (mantan
Menpora) PKS dengan Lutfi Hasan Ishaq (LHI). Beginilah jadinya apabila partai
sudah merasa nyaman berada diatas, dikabarkan menurun sedikit saja sudah pontang-panting.
apalagi partai ini karakternya partai ketokohan bukan partai yang basisnya
militansi kader, makanya para kader
demokrat merasa bimbang menantikan
langkah sang tokoh yakni SBY, mereka berharap agar SBY langsung meng-eksekusi
Anas, seolah partai demokrat hanya milik SBY sahaja. Padahal kebijakan ini
hanya menimbulkan konflik internal dalam tubuh partai, antara kabilah SBY dan
kabilah Anas Urbaningrum.
SBY
Galau
Ternyata galau bukan
hanya dialami para remaja yang berhati kemayu, tapi orang se-level SBY juga
bisa merasakan kegalauan. Publikpun bertanya-tanya, apakah kebijakan
pengambil-alihan ini sebagai bentuk akibat dari kegalauan SBY? Tidak
tanggung-tanggung selain mengambil alih semua kebijakan Partai yang dilimpahkan
ke majelis tinggi partai, SBY juga menyuruh beberapa petinggi partai unutk menadatangani
fakta integritas, juga SBY meracik ramuan untuk menyelamtkan partai, yang
terdiri dari delapan item. Entah ramuan ini manjur atau tidak, yang jelas
tiupan prahara 2014, demokrat telah alami. Selain itu publik juga diherankan
dengan tindakan SBY tersebut, karena selama ini publik melihat sosok SBY
sebagai orang yang berpikir lama dan cenderung sangat hati-hati, bukan seorang
tokoh yang sigap dan cepat dalam mengatasi masalah. Tapi yang terpenting ialah,
bagaimanapun kondisi sebuah partai, pemilu 2014 akan tetap dilaksanakan, mesin
partai yang kuat akan melenggang kesenayan, untuk partai yang keropos
bersiaplah menjadi sasaran pemberangusan ditahun politik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
beri masukan sobat, komentar anda merupakan motivasi bagi saya untuk lebih baik lagi.