20 Februari 2013

Rakyat dan Kepentingan Partai

Oleh: Ali Akbar Hasibuan
Salah satu persoalan akut yang dialami partai politik sekarang, ialah kehilangan arah dan tujuannya sebagai perahu suara rakyat, visi dan misi yang ditanamkan, yang berlabel kepentinagn ‘rakyat’ perlahan namun pasti mulai memudar, tergeser dengan kepentingan tersendiri partai. Cita sebagai partai yang bersih nan konsisten dalam menyuarakan kepentingan rakyat, seharusnya diaktualisir dengan langkah yang real, bukan hanya sekedar retorika busuk sahaja. Tegas rasanya apa yang disampaikan oleh Joseph LaPalombara seorang profesor ilmu politik, bahwasanya partai politik ialah organisasi yang mempunyai kegiatan berkesinambungan. Artinya partai politik bukanlah organisasi yang kegiatannya hanya bersifat insidental. Tahun 2013 merupakan tahun ‘perang’ bagi seluruh peserta pemilu 2014, berbagai amunisi yang selama ini dipendam-pendam ditumpah ruahkan ditahun ini. Tarik ulur dagangan Partaipun dibahasakan dengan sangat elegan dan diiming-imingi slogan ‘rakyat’. Ramlan Surbakti seorang guru besar ilmu politik Airlangga, mengatakan bahwa fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahannkan kekuasaan, guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Tapi yang menjadi pertanyaan, bagaimana apabila program-program yang dilaksanakan itu tidak menyentuh permasalahan rakyat, tapi malah menjadi sarana untuk melahirkan koruptor balita.

18 Februari 2013

Daming dan Pemilu 2014-2019

Oleh: Ali Akbar Hasibuan
Muhammad Daming sunusi yang lebih akrab disapa Daming, resmi telah menjadi bulan-bulanan masyarakat karena perkataannya saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan (Fit and proper test) seleksi calon hakim agung, senin 14 januari 2013. Pernyataan Daming ini seolah mencoret rasa keadilan di negeri ini yang digembar-gemborkan pemerintah, apatah lagi pernyataan itu diungkapkan sewaktu kasus pemerkosaan terhadap bocah yang masih berumur 11 tahun, yang berinisial RI belum lagi terselesaikan. Penolakan terhadap Daming sebagai hakim agung berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis, masyarakat umum hingga partai-partai besar di Indonesia. Mereka mengatakan perkataan Daming tentang “Pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama menikmati” adalah sebagai penghinaan dan kerendahan moral yang tidak patut dilakukan oleh seorang calon hakim agung.

16 Februari 2013

Manifestasi Demokrasi

Oleh: Ali Akbar Hasibuan
Dari rakyat untuk rakyat sebuah slogan yang sangat ideal untuk membangun sebuah negara demokrasi yang bersih. Demos dan cratos merupakan akar kata dari demkorasi yang berarti rakyat dan kekuasaan. Untuk menerapkan demokrasi yang sehat haruslah terlepas dari rasa suku, agama, ras, golongan, dan lain-lain. Tetapi nyatanya, untuk mencapai puncak kepemimpinan seseorang haruslah melalui partai politik, sudah lazim rasanya jika seseorang yang sukses mendapatkan kekuasaan akan melakukan balas budi terhadap partai yang berjasa kepadanya. Sehingga yang terjadi, seorang penguasa akan lebih pro terhadap kepentingan partainya dari pada kepentingan rakyatnya. Konsep negara demokrasi sebenarnya sudah dimulai sejak zaman Yunani Kuno. Dimana demokrasi pada saat itu berjalan dengan sangat efektif, dikarenakan rakyat dapat menjalankan hak politiknya secara penuh. Karena memang kedaulatan benar-benar berada ditangan rakyat. Rakyat yang memilih pemimpin, mengawasi, dan menurunkan jika terjadi penyelewengan.

15 Februari 2013

Ada 'Kumis' Di KEMENPORA


Oleh: Ali Akbar Hasibuan*

“Kusentuh kumis beracun geli-geli mengasyikkan, kusentuh kumis beracun menggelitik memabukkan” (lirik lagu dangdut, Elis Shasmita). Kumis minggu-minggu ini menjadi topik yang hangat dibicarakan di negeri ini, mulai dari dunia nyata sampai dunia maya, khususnya Twitter. Bukan karena lagu Elis Shasmita itu populer kembali, tapi karena penempatan Roy Suryo sebagai Menpora baru oleh Presiden SBY.
Banyak masyarakat bertanya-tanya. Apakah Roy Suryo memang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang Menpora? Apatah lagi dengan banyaknya masalah-masalah besar yang belum terselesaikan di Menpora. Mulai dari PSSI, persiapan Sea Games di

14 Februari 2013

'Indonesia' Melirik Ke India


Oleh: Ali Akbar Hasibuan*

Tahun baru tidaklah sepatutnya diperingati hanya dengan acara seremonial belaka, apatah lagi acara memperingati tahun baru itu dibiyayai oleh uang negara, perayaan malam tahun baru yang identik dengan kembang api bukanlah hal yang baru diarena perjalanan bangsa Indonesia, perayaan yang tidak sedikit menghabiskan uang negara ini sangat konsensif dengan kondisi kebanyakan masyarakat Indonesia yang kaum proletar.
Ratusan juta uang negara dibakar hanya untuk mempringati apa yang disebut “happy new year”. Sudah semestinya para pejabat negara atau daerah bersikap arif dalam mempringati tahun baru, bukan hanya sekedar

SBY Presiden Remaja


OLEH: ALI AKBAR HASIBUAN*

Pelbagai media, baik yang elektronik,cetak dan online minggu-minggu ini menjadikan SBY sebagai aktor yang seksi untuk diperbincangkan, berbagai pengamat dadakan yang hampir mirip dengan ‘pelacur’ intelektualpun didatangkan demi mematenkan kejadian ini. Bermacam pandanganpun bermunculan ada yang pro ada juga yang kontra. Sebenarnya, kejadian seperti ini merupakan hal yang biasa bagi dunia perpolitikan, bukan sebuah kejadian yang luar biasa yang harus dikuliti, kejadian ini hanyalah sebatas pengambil-alihan kebijakan partai oleh SBY selaku ketua majelis tinggi partai, yang selama ini kebijakan partai dipegang oleh ketua umum beserta jajarannya. Tapi yang menjadi point terpenting disini ialah mengenai psikologi sosial SBY dalam mengambil tindakan tersebut, beberapa pengamat