Oleh: Ali Akbar Hasibuan
siapa yang tak mengikuti
perkembangan zaman, maka bersiaplah dengan kematian”. Handphone sekarang sudah
menjadi kebutuhan primer bagi setiap individu, tanpa terkecuali mahasiswa.
Bermacam fitur-fitur menarik yang ditawarkan oleh produsen, seolah menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat. Hampir setiap hari, berbagai jenis handphone
keluaran terbaru dengan keunggulan yang berbeda-beda silih berganti mengisi
pasar Indonesia. Dengan mereguk kocek yang tidak dalam kita sudah dapat
memiliki barang canggih ini. Kecanggihan fiturpun menjadi ukuran dalam
penilaian konsumen, karena fitur-fitur tersebut sudah menjadi kebutuhan yang
tak terpisahkan dalam kehidupan manusia moderen. Seperti halnya
fitur untuk mengirim pesan atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘SMS’.
Sekarang orang tidak perlu lagi repot-repot untuk mengirim surat, karena fitur
ini telah dapat mengantikannya. Tapi apa jadinya bila hasil dari produk moderen
ini disalah gunakan, seperti dalam suasana perkuliahan. Seorang mahasiswa yang
tidak mengikuti perkuliahan akan dengan mudah meminta kepada temannya agar
persensinya diisikan, dengan berbagai alasan, seperti kesetiakawanan maka
perilaku kotor inipun dijalankan. Karena pada dasarnya persensi kehadiran itu
digilirkan kepada para mahasiswa, entah karena apa, dosen seolah malas untuk
mengabsen mahasiswanya satu persatu.